Senin, 24 Februari 2014

Life is Choice



Hai sahabat blogger, apa kabar nya? Semoga selalu sehat. Kali ini saya ingin sekali bercerita tentang diri saya. Saat ini saya adalah seorang mahasiswi semester 6 di Universitas Indraprasta PGRI, dengan jurusan Teknik Informatika. Selain kuliah saya juga bekerja. Saya bekerja di warnet. Di warnet saya bekerja sudah hampir 3 tahun. Selain bekerja di warnet saya juga punya pekerjaan sampingan yang saya sukai. Yaitu berjualan online. Karena saat bekerja di warnet, dari pada hanya buka facebook, twitter dll. Saya berfikir kenapa tidak melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang juga. Kemudian saya juga punya pekerjaan sampingan lain, yaitu menjual voucher pulsa. Karena saya fikir kalau menjual voucher, kecil kemungkinan adanya gangguan/trouble yang terjadi.

            Saya ingin berbagi suka duka dari masing-masing pekerjaan yang saya pilih dari hidup saya ini. 

Pertama sebagai mahasiswi:

Pilihan sebagai mahasiswi adalah salah satu jalan yang mulia menurut saya. Karena dengan menjadi mahasiswi, saya bisa kembali lagi belajar menimba ilmu dari perguruan tinggi. Ilmu yang saya dapatkan bisa saya gunakan di lingkungan masyarakat. Rasanya  senang sekali memiliki teman baru lagi, dengan berbagai karakter. Saya juga belajar menyesuaikan diri dengan berbagai cara pengajaran para dosen yang hebat-hebat. Dosen yang menjadi orang tua kedua saat di kampus. Dan mereka sangat care dengan mahasiswa nya yang lain, ketika ada yang kurang mengerti. Namun di antara kesenangan itu semua, saya merasakan duka nya. Yaitu saat tugas kuliah banyak, dan saya juga bekerja, membagi waktunya itu yang kadang kerepotan. Waktu istirahat juga tidak kalah penting. Kalau saya tidak pintar-pintar mengaturnya, sudah bisa dipastikan saya drop. Tapi Alhamdulillah selama hampir 3 tahun ini semua berjalan beriringan. Karena berkat doa kedua orang tua saya yang tak pernah putus, untuk mendukung saya. Meski kadang temen kelas ada yang komplen, karena saya jarang sekali ikut nongkrong nonton futsal, atau jalan-jalan ke dufan, puncak, yogyakarta, bahkan bali. Maaf teman bukan maksud hati menolak nya, tapi kewajiban akan pekerjaan sudah menanti. Hehehe 

            Pilihan kedua bekerja di warnet. Mungkin untuk sebagian orang ketika mendengar bekerja di warnet, mereka akan memandang remeh, dan menganggap pekerjaan yang kecil tak berarti. Saya juga sering di tanya, “kenapa sih ga pindah aja? Kerja di warnet kan gaji nya kecil. Kata mereka.” Tapi saya bilang, udah enak kerja di situ. Padahal mereka tidak tahu, dengan saya kerja di warnet, saya bisa kuliah. Saya bisa mengatur sendiri jam kerja saya, dengan waktu kuliah saya, dan pemilik warnetnya sangat baik. Dengan saya bekerja di warnet, saya bisa membayar kuliah sendiri, ya walaupun ongkos/uang saku ke kampus orang tua masih membantu. Tapi saya jadi merasa punya tanggung jawab atas kuliah saya, karena saya merasakan suka dukanya bekerja untuk membiayai kuliah saya. Saat di warnet saya juga bisa belajar dan mengerjakan tugas kuliah, gratis loh. Alhamdulillah. Dukanya saat kerja di warnet, mungkin hanya pegal mata dan badan, karena hampir seharian hanya duduk di depan monitor. Dan tidak bisa jalan-jalan kesana-kesini kaya teman-teman yang tidak bekerja. 

Pilihan ketiga jualan online. Saya kira-kira sudah hampir 8 bulan jualan online. Saya menamakan toko online saya adalah “INSHOP” bisa dilike fanspage saya https://www.facebook.com/inshop.janah . ketertarikan saya berjualan online berawal ketika facebook saya diajak bergabung ke salah satu grup online jual beli. Di sana saya melihat admin yang mengurus grup tersebut sangat baik, dan tegas. Harus mengumpulkan data diri, KTP dan Nomor Rekening, jika ingin promosi jualannya. Dengan begitu bisa meminimalisir adanya penipuan di grup tersebut. Saya tertarik dan mulai mencoba untuk dropship. Saya berani mengambil keputusan untuk berjualan online sebagai Dropshiper karena alasan pertama, tanpa modal yang akan mati. Maksudnya saat ada yang beli, baru saya mengeluarkan modal untuk membayarnya ke supliyer, dan customer transfer ke saya. Sangat simple kan J jadi saya tidak perlu menyetok banyak barang, dan lama habisnya. Dengan mencoba dropship saya bisa memiliki penghasilan tambahan. Kalau sedang banyak yang beli, Alhamdulillah dapat keuntungan yang lumayan. Tapi kadang suka khilaf, lihat baju yang model nya lucu, saya ikut membeli hehe. Walaupun baru 8 bulan saya sudah pernah mengalami suka duka yang lumayan berarti dan menjadi pengalaman berharga untuk saya. 
Contoh dukanya adalah:
1. Waktu pertama jualan, ada teman sekolah SMK yang membeli, dan saat itu saya belum mendaftarkan sms-banking, saya sudah kirim barangnya, ternyata saat saya cek di bank, belum ada transferan masuk. Dan saat saya tanya kepada customer saya, dia bilang bukti transferannya lupa taro dimana. (Pelajaran yang dapat saya ambil, jangan pernah mengirim barang sebelum dicek ada uang transferan yang masuk).

2. Memilih supliyer dengan teliti. Saat saya memiliki supliyer baru, saya pesen dress sama dia, ongkir (ongkos kirim) tidak masuk akal, dari tangerang ke depok, 15.000? saya heran, saya cek di web jne.co.id hanya 8.000, ya sudah lah saya ikuti dia. Tapi setelah saya transfer dan tunggu hingga 10 hari, tidak ada paket yang datang kerumah. Saya tanya dia, katanya belum di kasih resi sama mas JNE, karena pakai jasa PICK UP. Saya kebetulan kenal dia dari grup jual beli itu, saya share di sana dan dia baru mau merefund uang saya, besok harinya. (Pelajaran yang saya dapat, pastikan supliyer itu trusted).

3. Komplen dari customer karena jaket nya dia bilang second. Saya sudah 2 kali beli di supliyer jaket jeans ini, dan baik-baik saja tidak ada komplen. Dan untuk pembelian yang ke 3 kalinya. Saya baru dapat komplen, katanya bajunya second, lubang kancing sudah di buka, dan penuh kemarahan dia ingin minta nomor supliyer untuk komplen. Mungkin karena kurang teliti, kesalahan saya melihat keterangan di album supliyer saya, yaitu ada kata “flae”. Saat itu saya ingin minta kejelasannya, tapi lama Whatsapp saya di bls supliyer, makanya saya share di grup minta pendapat, apakah yang pernah belanja di sup saya itu barangnya memang second. Ternyata benar, jaket second yang di jual. Berarti kesalahan saya yang kurang teliti melihat keterangan. Sup saya akhirnya bls dan memberikan pilihan untuk refund uang/ tukar barang. Customer saya ingin kembalikan uang. Ya sudah barang saya ambil dan kembalikan uangnya. Ya walaupun rugi ongkir, saya yang menanggung. Tapi biarkan saja, yang penting masalah itu selesai, fikir saya. (pelajaran agar teliti, baca baik-baik keterangan di setiap album, dari barang yang ingin dijual dari supliyer).

4. Hit and Run. Maksudnya adalah customer yang memesan baju, lalu ketika di tanya kapan transfer, dengan begitu saja bilang batal, tidak jadi membeli. Mungkin kalau saya stok sendiri tidak menjadi masalah berarti. Tapi saya dropship, barang yang customer mau, saya transfer pakai uang saya, baru customer bayar. (Pelajaran, pastikan customer jadi membeli setelah di Total, baru transfer ke supliyer. Sering mendengarkan “be smart buyer” itu berlaku sekali di Online shop).

Itulah sebagian cerita suka duka berjualan online. Pelajaran yang berharga ya, dari setiap masalah ataupun tingkah laku customer serta supliyer nya hehe
:) .

Terakhir pekerjaan menjual voucher pulsa. Hmm …kalau sukanya, ketika banyak yang membeli, maka modal cepet muter, dan dapet untung pastinya. Duka nya kalau lagi pas liburan kuliah, yang ngutang temen kampus, modal muternya sedikit seret. Jadinya pinjem uang untung hehe. 

Sekian cerita pengalaman hidup ku, atas sebagian pilihan pekerjaan yang aku ambil. Semoga kalian yang ingin bekerja, saat sedang kuliah, prioritaskan mana yang kalian pilih. Jangan sampai putus kuliah di tengah jalan ya. Sayang loh biaya dari awal yang sudah di keluarkan. Oh ya be smart people hehe. Pesan ku untuk kalian yang sudah membaca.

 “Bermimpilah dan bercita-citalah yang tinggi, kejar mimpi dan cita-cita mu, hingga kau tau ada 1 pilihan, dan pilihan itu yang nanti akan menjadi kebahagiaan dalam hidupmu.”

2 komentar: